Followers

everyone

Rabu, 02 Oktober 2013

Asumsi2 dalam Proses Kognitif

      Hai kawan... hari ini, w mau share lagi nich ke kalian, tentang asumsi-asumsi dalam proses kognitif...semoga artikel ini dapat bermanfaat ya...check this out.. !!


          Asumsi-asumsi alias dugaan2 / landasan dasar dalam proses kognitif  di kita sebagai manusia, ada 4 (empat), seperti apa dan bagaimana berikut penjelasannya...

         Yang pertama ialah asumsi Proses Kognitif cenderung lebih Efektif, maksudnya proses kognitf kita, cenderung lebih berguna dalam membantu kita dikehidupan ini, misalnya ketika kita jatuh cinta sama seseorang, otomatis kita akan punya rasa ingin tahu yang lebih terhadap si doi dan bertanya apa yang kita belum mengerti tentang si doi... klo ga percaya coba dech kalian tanya ke temen kalian yang lagi fall in love...hahahhaa...contoh lainnya jika kalian adalah seorang pelajar yang sangat rajin... pasti kalian pernah ngalamin suatu kejadian dimana  guru/dosen kalian nerangin suatu topik pelajaran yang ga jelas, otomatis kalian akan punya rasa ingin tahu dan kemudian umumnya kalian akan bertanya tentang apa yang kalian ga ngerti...( paling sering kejadian ini tuch di kelas matematik w dulu wkwkwk #upsss curcol dech... )

         Yang kedua ialah Proses Kognitif berlangsung secara sangat Efisien dan Akurat, kenapa di bilang demikian? itu karena eh karena... kapasitas ingatan kita ini memorinya ga terbatas, ga seperti flashdisk yang klo isinya udah penuh ga bisa di isi data lagi..ga pernah ada ceritanya kan, ada orang yang beli memori wat otaknya karena dia kehabisan memori otak hehehhehe...bahkan si genius albert einstein aja ga ngalamin kejadian kya gitu xixixxii....otak kita juga sangat tepat dan cermat dalam menjalankan setiap tugasnya dengan baik.. tapi ingat ya seperti yang w sampaikan di sebelumnya, klo kinerja penyimpanan memori otak  kita tergantung cara penyimpanan informasi di otak kita (baca artikel " Psikologi Kognitif "), sementara bagaimana dengan keakuratannya?, keakuratannya itu klo kita buat kesalahan/ lupa terhadap suatu hal itu bukan salah siapapun tapi itu karena ketidak tepatan kita dalam menggunakan strategi penyimpanan  memori yang kita gunakan, seperti penggambaran yang kemaren tentang lemari memori ( baca artikel " Psikologi Kognitif " ), nah gimana donk klo udah salah..apa ga bisa wat di perbaikin? ya bisa lah, klo salah ya di perbaikin. asal tau salahnya dimana.... jangan sampe kita ga nyadar klo kita salah atau salah tapi ga tau salahnya dimana, yang lebih celakanya lagi salah tapi ga mau di perbaikin... nach loch...sesat sesat dech... wkwkwkwk...

         Yang ketiga Proses Kognitif cenderung lebih Efektif ketika informasi yang kita terima bersifat Positif, biasanya kita akan lebih mudah untuk mengingatnya..misalnya, kejadian dimana kamu pernah menjadi pemenang suatu lomba bergengsi, atau keadaan dimana kamu penah ngelakuin kesalahan, trus di kritik sama teman ato pacar yang kemudian kejadian itu akan kamu ingat dan jangan sampai kesalahan itu terulang kembali, so jadi bergunakan?, atau kejadian dimana kamu pernah mijitin nenek ato kakek kamu yang kemudian beliau sudah tiada sekarang...so jadi kenangan...nah hal2 sejenis itulah yang biasanya kita lebih mudah untuk mengingatnya :)

         The last asumsi keempat Proses Kognitif cenderung di pengaruhi Emosi yang sedang di Alami, maksudnya adalah kecocokan antara emosi dengan info yang masuk ke otak kita, contohnya ketika kita mendapatkan informasi klo, kita adalah salah satu dari mahasiswa pilihan, yang di minta kampus untuk ikut studi banding ke luar negri...ketika kita dapat info tersebut otomatis ada perasaan bangga pada diri kita dan perasaan senang serta bersyukur... finally... kita punya moment luar biasa itu dalam hidup kita... nah perasaan2 itu adalah emosi yang muncul akibat dari informasi yang masuk ke otak kita... 

         nah seperti itu dech kurang lebihnya...bagi kawan2 yang punya tambahan ato info lain yang mendukung artikel ini, mohon kesediaannya untuk berbagi infonya ya... sekian dulu share w, next time w share lagi ya... 

sumber : buku Psikologi Kognitif edisi kedelapan, Robert solso
    
Thx for Read :)                                       

                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar