W mulai dari definisi psikologi Kognitif ya, jadi Psikologi Kognitif itu sendiri merupakan salah satu cabang dari psikologi yang dikaji melalui pendekatan kognitif, untuk memahami perilaku manusia. Psikologi kognitif ini mempelajari tentang gimana cara kita sebagai manusia untuk menerima informasi yang kita dapat trus mempersepsikan informasi yang sebelumnya kita terima td untuk kemudian kita mempelajarinya, menalarnya, mengingatnya dan berpikir tentang informasi tersebut.
Klo kita tengok dari sejarahnya...Psikologi Kognitif sendiri berawal saat bapak filsuf Plato (428-348SM) dan muridnya Aristotle si bapak peradaban barat (384-322SM),mereka memperdebatkan tentang gimana cara manusia memahami pengetahuan maupun dunia serta alamnya. si Plato berpendapat klo manusia memperoleh pengetahuan dengan cara menalar secara logis, nah aliran ini disebut sebagai rasionalis.
Lain halnya dengan si Aristotle yang menganut paham empiris dan mempercayai bahwa manusia memperoleh pengetahuannya melalui bukti-bukti empiris. Perdebatan ini masih berlangsung seperti pertentangan Rasionalis dari Perancis, Rene Descartes (1596-1650), dan Empiris dari Inggris, John Locke (1632-1704). Seorang filsuf Jerman, si Immanuel Kant, pas abad 18 berargumentasi juga kalo rasionalisme maupun empirisme itu tuch harus sejalan dalam membuktikan pengetahuan. endingnya ya sekarang ini ilmu pengetahun mendasarkan paham empiris untuk pencarian data dan pengolahan dan analisis data menggunakan kerangka pikir rasionalis. persis perperti apa yang di bilang sama si filsuf jerman.
Pas setelah itu ada lagi filsuf dari jerman namanya Wilhelm Wundt (1832-1920),doi mengajukan ide wat mempelajari pengalaman sensori melalui sebuah peninjauan. peninjauan ini mempelajari proses perpindahan informasi atau berpikir, sehingga informasi itu sendiri harus dibagi lagi dalam struktur berpikir yang lebih kecil.
Aliran strukturisme si Wundt ini berfokus ke proses berpikir, tapi aliran fungsionalisme berpendapat bahwa penting bagi manusia wat tahu apa dan mengapa mereka melakukan sesuatu.
William James (1842-1910)seorang pragmatisme-fungsionalisme melontarkan gagasan mengenai atensi, kesadaran serta persepsi. Setelah itu muncul dech aliran assosiasinya si Edward Lee Thorndike, (1874-1949) yang mulai menggunakan stimulus dan diikuti dengan aliran behaviorisme yang memasangkan antara stimulus dan respon dalam proses belajar. nah pendekatan behaviorisme radikal yang dibawakan si bapak B.F. Skinner (1904-1990) ini menyatakan bahwa semua tingkah laku manusia wat belajar, perolehan bahasa bahkan penyelesaian masalah dapat dijelaskan dengan penguatan antara stimulus dan respon melalui hadiah dan hukuman. Tapi sayangnya pendekatan behaviorisme ini belum bisa ngejawab alasan perilaku manusia yang berbeda2, misalnya melakukan perencanaan, pilihan dan sebagainya. pemenang dari perdebatan di atas ini endingnya dengan terjawab sudah oleh si Edward Tolman (1886-1959),doi percaya klo semua tingkah laku ditujukan ke suatu tujuan. dengan menggunakan eksperimen pada tikus yang mencari makanan dalam maze, eksperimen ini berhasil negbuktiin klo terdapat sebuah skema atau peta dalam kognisi si tikus. Hal ini membuktikan bahwa tingkah laku melibatkan proses kognisi. Oleh karena itu beberapa pihak mengakui Tolman sebagai Bapak Psikologi Kognitif Modern.
Definisi udah... Sejarahnya Psikologi kognitif udah... apa lagi ya yang masih w mau share... hmmmm bentar mikir dulu... oh..iya... w mau share skalian tentang metode penelitian di dalam Psikologi Kognitif itu sendiri.. klo ga salah ya ada sekitar 4 metode... nah ke empat metode ini , yang pertama ada Metode Penelitian Psikobiologis, dimetode ini tuch menggunakan kaitan antara aktivitas otak kita dengan perilak yang kita lakuin, ato perilaku yang kita amatin, penelitian ini tuch bisa aja di fasilitasin sama alat-alat yang memeberikan banyangan otak bahasa kerennya itu brain imaging dengan menggunakan FMRI, EEG, MRI, NTR, dll.
Peminatan lain yang menyangkut penelitian di bidang spiritualitas. Spiritualitas itu dapat dianggap sebagai salah satu fenomena mental manusia loch yang kenyataannya kini dapat dilihat oleh instrumen pemindai otak. Metode selanjutnya ada Metode Self report... nah di metode ini kita sebagai peserta penelitian memberikan suatu laporan tentang hal yang kita alamin, rasain ato kita ingat pokoknya yang berkaitan dengan suatu rancangan terntentu yang di jadiin objek penelitian... next ada Metode Eksperimen labotarium terkontrol..nah klo ini penelitian di lakuinnya itu di tempat dan waktu yang udah di tetapkan trus biasanyanya udah di setting juga keadaan sekitar lingkungan supaya ga ada variabel yang gangguin proses kognisa yang bakalan di ukur ke eksperimennya... yach namanya juga terkontrol otomatis semuanya, ibaratnya dari ujung awal smp ujung akhir eksperimen itu dalam keadaan yang udah terkontrol .. alias yang udah di atur semuanya sama si eksperimenternya...nah Metode trakhir ini namanya Metode Waktu reaksi... asik dech namanya aja dah waktu dan reaksi... dah keren dech..tp maksudnya apaa ya??..hmmm jd maksudnya itu.. metode ini menggunkan kecepatan respon kita terhadap suatu stimulus yang di berikan ke kita. nah hal ini berkaitan erat sama waktu pemprosesan dalam berpikir ga cuman itu tapi juga dapat menggambarkan pengaruh stimulus terhadap proses kognisi yang terjadi pada saat itu...
Nah klo tadi w dah ceritain panjang lebarnya yang w tahu.. skarang w mau bagi satu link yang bisa w referensikan wat sobat-sobat, tentunya masih tentang Psikologi Kognitif dimana link ini memberikan penjelasan yang sangat jelas seputer psikologi kognitif... ini dia link nya : http://cat.xula.edu/thinker/
Tulisan w yang di atas ini bukan cuman dari apa yang w tau tp bahanya w ambil juga dari http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_kognitif di akses pas tgl 29 september 2013 pkl : 21:03 wib.
yups segini dulu ya share w kali ini.. nextime w bakalan share lagi tentang hal yang lebih seru lagi see you...
thx for read :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar